Sistem transport ini memompa ion melawan gradient konsentrasi yang curam. Konsentrasi ion Natrium (disimbolkan Na+) tinggi di luar sel dan rendah di dalam, sementara konsentrasi ion kalium (K+) rendah di luar sel dan tinggi di dalam. Pompa ini mengalami perubahan dua bentuk silih-berganti dalam siklus pemompaan yang mentranslokasi tiga ion natrium ke luar sel untuk setiap dua ion kalium yang dipompakan ke dalam sel. Kedua bentuk pompa memiliki afinitas yang berbeda untuk kedua jenis ion. ATP menyuplai tenaga bagi perubahan bentuk ini dengan cara memfosforilasi protein transport tersebut (artinya dengan mentransfer satu gugus fosfst ke protein). (Campbell, 2010: 146)
Proses pompa Natrium-Kalium:
1. Na+ pada sitoplasma berikatan dengan pompa Natrium-Kalium. Afinitas terhadap Na+ tinggi saat protein berbentuk seperti ini.
2. Pengikatan Na+ merangsang fosforilasi (penambahan gugus fosfat) protein oleh ATP.
3. Fosforilasi menyebabkan protein berubah bentuk, sehingga afinitasnya terhadap Na+ menurun, dan dilepaskan ke sebelah luar.
4. Bentuk baru protein memiliki afinitas tinggi terhadap K+, yang berikatan ke sisi ekstraselualer, dan memicu pelepasan gugus pospat.
5. Hilangnya fosfat mengembalikan bentuk awal protein, yang memiliki afinitas lebih rendah terhadap K+
6. K+ dilepaskan;afinitas terhadap Na+ tinggi lagi, dan siklus ini berulang.
Molekul besar, misalnya protein dan polisakarida, serta partikel yang lebih besar, biasanya melintasi membran secara missal melalui mekanisme yang melibatkan pengemasan dalam vesikel. Seperti transport aktif, proses proses ini membutuhkan energi. (Campbell, 2010: 148)
Sumber:
Campbell, Neil A dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar